POTENSI WISATA

Kebumen salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Nama Kebumen berasal dari Ki Bumi yaitu keturunan Kerajaan Mataram Kebumen menawarkan beberapa macam objek wisata, baik kealamiannya, kebudayaanya, pemandangan alam yang indah dan lain-lain.

Wisatawan akan terpenuhi harapannya dengan mengunjungi objek wisata dengan panoramanya yang indah. Pantai dengan pasir putihnya, penduduk yang ramah tamah, pemandangan yang indah, bentuk stalaktit dan stalakmit yang aneh, wisata yang mengandung sedikit resiko, makanan khas, kebudayaaan, dan yang tentu saja membuat anda tidak bisa menolak untuk mengunjungnya. Kebumen dapat ditempuh dengan mudah dari Yogyakarta, Semarang , Bandung, Jakarta ( 110 km sebelah Barat Yogyakarta , 80 km sebelah Barat Candi Borobudur, 180 km sebelah Barat Semarang ). Wisatawan dapat memperoleh bus antar kota, kereta api dari Jakarta, Surabaya, Bandung dan Yogyakarta.

Topografi

Terletak kira – kira 21 m diatas permukaaan laut dan mempunyai 2 ( dua ) musim ialah : musim penghujan dan musim kemarau. Kebumen terletak 109° – 110° Bujur Timur dan 7° – 8 °Lintang Selatan.


Rabu, 21 Januari 2015

Kebumen berada di Provinsi Jawa Tengah tepatnya berbatasan dengan Sebelah Timur Kabupaten Purworejo, sebelah Barat Kabupaten Banyumas, sebelah utara Kabupaten Banyumas dan Sebelah Selatan dengan Samudra Hindia. Kebumen merupakan Lumbung Wisata Jawa Tengah dimana terdapat 9 (sembilan)  Obyek Wisata yang dikelola Pemerintah (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan)yaitu Waduk Wadaslintang , Waduk Sempor, Goa Jatijajar, Goa Petruk, Pantai Logending, Pantai Karangbolong, Pantai Suwuk, Pantai Petanahan dan Pemandian Air Panas Krakal  dan 3 (tiga) milik swasta yaitu Obyek Wisata Tirta Jembangan Wisata Alam, Benteng Vander Wijck Gombong dan Taman Reptil di Adimulyo.

Rabu, 07 April 2010

Wisata Kuliner

Kebumen memiliki banyak makanan khas tradisional, diantaranya :
1. Lanting dengan beraneka ragam rasanya ( bawang, Jagung bakar , daging bakar, keju ) ,
2. Sate Ambal dengan ciri khas sambal dari tempe yang rasanya gurih manis,
3. Nasi Penggel yaitu nasi dengan dikepal dan diberi lauk gulai ayam)
4. Minuman Sajeng yaitu minuman yang terbuat dari bahan gula jawa ( cairan manggar
kelapa:jawa) ,
5. Bengkoang atau besusu yaitu buah jalar yang baik untuk dimakan mentah dan dibuat rujak
dan yang sangat baik untuk bahan kecantikan.

Jumat, 11 Desember 2009

BANJIR RIBUAN INGKUNG AYAM







INGKUNGAN SYURAN

Di Masjid Banyumudal Kuwarisan Panjer Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen . Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati seorang Tokoh Ulama besar jawa yang menurunkan para ahli agama dan Sunan dan memeriahkan bulan Syuran /Muharam . Pelaksanaannya jatuh pada Jum’at Kliwon atau kalau tidak ada hari Jum’at Kliwon pada bulan itu, maka dilaksanakan pada hari Jum’at Pon. Para peserta adalah warga Dusun Kuwarisan Kelurahan Panjer tak terkecuali baik itu muslim ,non muslim , penduduk asli maupun pendatang yang sudah menikah atau pernah menikah termasuk peserta adalah para keturunan yang ada di luar daerah sehingga tidak heran kalau setiap tahun jumlah peserta Tumpeng dan Ingkung semakin banyak sampai ribuan . Pada tahun 2005 perayaan itu masuk MURI dan mendapatkan penghargaan Tumpeng dan Ingkung terbanyak di Indonesia sebanyak 4557 . Pada tahun 2009 perayaan Ingkungan Syuran dilaksanakan pada Hari Jum’at Kliwon Tanggal 18 Desember 2009 bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1431 H. Jumlah peserta sekitar 5500 KK atau 5500 Tumpeng dan Ingkung

PROSESI :


Pada Jum’at pagi para tokoh masyarakat menyembelih Ayam Jantan atau jengger yang sehat dan tidak cacat atau boleh ayam betina tetapi belum pernah bertelur tentunya yang sehat,tidak cacat dan bersih. Kemudian ibu-ibu memasaknya dengan cara digulai dan memasukan ayamnya dalam keadaan diingkung . selama proses memasak tersebut tidak boleh dicicipi sampai sebelum diberi doa tahlil setelah sholat jum’at Tambahan menu Gulai , ibu-ibu juga memasak Lauk pauk . Usai sholat Jum’at , Tumpeng dan Ingkung dibawa ke Masjid bersama keluarga . Acara dimulai dengan kirab Tumpeng dan Ingkung dari Balai Desa /Kelurahan Panjer . Tumpeng dan Ingkung dibawa dan digotong oleh perwakilan dukuh/RT yang ada di Panjer . Dengan diiringi Kesenian tradisonal para warga membawa Tumpeng dan Ingkung dengan cara digendong ada pula yang dengan menggunakan becak . Para hadirin dalam Undangan adalah Bupati , Muspika dan para tokoh agama dan masyarakat . Kegiatan Inti adalah pembacaan Tahlil yang diimami oleh Tokoh Agama Senior setelah selesai kemudian serah terima ingkung dari Lurah selaku Pimpinan Desa kepada Bupati untuk selanjutnya dipotong-potong tumpengnya untuk diserahkan kepada masyarakat melalui Tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang diundang pada acara tersebut dan dimakan bersama-sama . Para warga dan masyarakat menyusul dan dengan keluarga yang dibawanya (Kakek,Nenek,Cucu dan buyut) makan Tumpeng dan Ingkung di Masjid atau dihalaman yang sudah disediakan.

MAKSUD DAN TUJUAN :

Acara Ritual Keagamaan Makan Tumpeng dan Ingkung di Masjid bertujuan :

1.Makan Nasi dan Lauk Ayam adalah untuk meningkatkan Gizi Keluarga (dianjurkan oleh
agama pada bulan Muharram untuk makan makanan yang bergizi ).
2.Bagi-bagi Tumpeng dan Ingkung kepada Saudara dan orang yang lebih tua dan khususnya
kepada Fakir Miskin dan anak Yatim Piatu adalah perwujudan perbuatan hormat pada orang
yang sepuh (tua) makanya sebelum dibacakan doa makanan tidak boleh dimakan dulu, dan
bentuk amal sodakoh dimana pada hari ke 10 bulan Muharram diperintahkan oleh agama
untuk memperbanyak memberikan amal khususnya kepada Fakir Miskin dan para yatim
Piatu .
3.Ayam dalam keadaan Diingkung adalah filosofi manusia , bahwa orang sebelum meninggalkan
alam fana/dunia diwajibkan melaksanakan sholat agar meninggalnya dalam keadaan Chusnul
Chotimah (Baik perbuatanya dan diterima arwahnya) .
4.Warga dan keturunan datang sendiri ke masjid sebagai bentuk Ikatan kekeluargan dan
persahabatan dimana keluarga dan keturunan yang sudah terpisah jauh atau belum mengenal
satu sama lainnya menjadi bersatu kembali dan menjalin ikatan keluarga ( ngumpulaken
balung pisah : jawa)
5.Undangan terdiri para Tokoh Agama dan Masyarakat dengan Pimpinan Pemerintah sebagai
perwujudan bersatu dan bertemunya umat manusia baikdari kalangan Penguasa wilayah dan
maupun rakyatnya.

RIWAYAT SINGKAT :

Acara Syuran dengan cara membawa Tumpeng dan Ingkung tidak lepas dari sejarah Tokoh Ulama Besar Syech Ibrohim Asmara Kandi yang melakukan Syiar Islam di Tanah Jawa dan berdirinya Masjid Banyumudal sebagai sarana tempat ibadah pertama di Kebumen. Masjid Banyumudal adalah Masjid yang didirikan oleh seorang Aulia yang bernama Syech Ibrohim Asmara Kandi yang hidup pada masa Raja Cempa sekitar pertengahan abad 15 Masehi ( Daerah Demak-Jepara) dan mengajak Raja Cempa pada waktu itu untuk memeluk agama Islam.Beliau seorang ulama besar yang berasal dari daerah Asia Timur (Samarkan, yaitu Negara bagian Uni Soviet kira-kira di Ubekistan atau Kanzakstan). Beliau adalah seorang syiar Islam yang pertama di Jawa yang menurunkan para wali di Jawa. Di tanah Jawa ( Demak ) dalam melaksanakan syiarnya Syeh Ibrohim Asmara Kandi disamping sudah dibekali ilmu pengetahuan tentang Islam juga dibekali alat transportasi berupa hewan piaraan yaitu kuda dan juga seekor hewan piaraan yang sangat disukai adalah harimau.

Mustaka Masjid dari terakota:


Sebagai bukti bahwa beliau telah melakukan perjalanan, dapat dibuktikan dengan diketemukan dan dipeliharanya benda-benda purbakala yang sampai saat ini masih dijaga kelestariaanya.

BENDA PURBAKALA :

Benda Peninggalan Syeh Ibrohim Asmara Kandi yang tersimpan dan baru dibuka ( selama ini tersimpan di kotak kayu dan dipaku rapi dan kuat) pada tahun 2005 adalah : •Mustaka Masjid yang terbuat dari terakota yang dibuat bersamaan waktunya dengan Masjid Agung Demak. •Rantai Kuda yang terbuat dari Logam /Kuningan 2 pasang. •Beruk dari Tempurung 1 buah. •Uang Cina /Tiongkok Kuno sebanyak 50 keping. •Barang pecah belah ( piring dan mangkok). •Kuku Harimau 10 cm 1 buah •Potongan batok kelapa berlobang 2 dan bertali dengan lambang wajah harimau 1 buah. •Bungkus putih tertutup dan bertuliskan huruf jawa . •Keris berbagai ukuran sebanyak 17 buah dan salah satunya ada yang berlapiskan emas . •Tombak sejumlah 5 buah . •Pedang panjang 2 buah . •Kudi Cenggareng 2 buah .

Lokasi Benda Purbakala ::

1.Mustaka terbuat dari Terakota di atas Masjid 2.Benda yang yang lain disimpan oleh tokoh masyarakat setempat.

(nast121209)

Rabu, 01 April 2009

PAP Krakal


Nama Krakal adalah nama Desa di Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Terletak 12 km timur laut Kebumen. Anda akan dipijat oleh kehangatan air Krakal.temperatur air Krakal 39° C – 42° C, 86° F – 104 °F. Air Krakal menyembuhkan gatal, kadas, reumatik dan penyakit kulit lainnya.
Untuk kegiatan ritual juga ada. Tempatnya di dekat dengan sumber air /Sumur Pemandian Krakal. Demikian juga yang menghendaki untuk menginap, di lokasi disediakan rumah penginapan dengan tempat tidurnya.(nast01042009)

Pantai Petanahan


Pantai Petanahan terletak kira –kira 17 km ke arah selatan dari kota Kebumen. Pantai dengan deburan ombak Lautan Indonesia menambah keindahan pantai ini. Dapat dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi. Objek Wisata ini dikunjungi banyak wisatawan khususnya pada Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru. Event yang sering dilaksanakan adalah Festival Layang-layang baik tingkat nasional maupun regional dan Lomba Pancing Ikan. Pesanggrahan Pandan Kuning juga merupakan bagian dari daya tarik karena ditempat inilah banyak wisatawan yang datang untuk berziarah dan menyepi.
(nast08042010)

Goa Petruk


Terletak kira – kira 7 km dari Goa Jatijajar. Nama Petruk berasal dari salah satu tokoh pewayangan yang mempunyai hidung panjang dan ia merupakan ponokawan yang setia. Terdapat stalaktit dan stalakmit yang masih asli bentuknya menyerupai payudara, tugu pancuran, baju putih dan semar. Untuk dapat masuk ke goa ini disediakan alat-alat seperti headlamp, spatuboot, baju tahan air (coverall), helm pelindung kepala. Penelusuran goa dapat dilintasi dengan jarak panjang sejauh 664 m dan jarak pendek 100 m . Pemandu wisata akan selalu mendampingi dan membawakan lampu charge sebagai penerangnya.
(nast080420100)